manifesto

Foto saya
gracias olsen ( go ) adalah sebuah band yang hingga saat ini masih belum menemukan ke-establish-an dalam musiknya. Hal ini disebabkan saya masih terlalu labil dalam mengsegmentasikan musiknya. Namun akhir- akhir ini musik kami itu gabungan dari blues, bossa , post rock, shoegaze, icelandic, dan musik - musik italia yang saya tidak tahu apa namanya. Pokoknya asik buat saya , ngga tau sih buat band saya.. DAN JANGAN LUPA DOWNLOAD LAGU - LAGU ITU, GO !

Senin, 30 November 2009

Manifesto Part VIII : Review Teenage Death Star - Longway to Nowhere


Alkisah,

Hari itu , lupa saya tanggalnya , tahun 2008an. Saya sedang malas membicarakan tentang Gracias Olsen di kamar . Karena tidak ada siapa - siapa di kamar saya , dan lagi pula waktu itu personilnya hanya tersisa dua orang . Saya dan Drummer kita Stoker . Hp saya berdering , bagai petir yang kecil dan biasa saja . Acong memanggil - manggil . Saya baru bangun tidur sore , masih berat mata ini , tapi tetap saya tekan answer.
Begini pembicaraan kami kalau tidak salah ( semoga tidak disadap KPK ) :

Acong : Nom , dimana ?
RAP : Di kosan cong , kunaon ?
Acong : nteu.. ieu band urang rek release album, jigana mah jiga karya seni wae , pertama jeung terakhir
RAP : Anjir, akhirna euy...
Acong : enya anjis , tah urang aya double disc kitu. Nu disc ka hiji album urang , nu kadua band - band baturan mawakeun lagu teenage . Band maneh hayang teu ? aya keneh teu ?
RAP : ohh njir, alus atuh.. sok atuh.. band urang mah santai conk .. bisa diaayakeun.
Acong : teu baleg anjing , sok maneh rekam live wae nom . Da urang oge deadline na keudeung deui .
RAP : Wah anjir , hoream ah live mah goreng ngke ..
Acong : Ah bae anjing.. Ulah alus - alus teuing engke ngancurkeun konsep urang.
RAP : Heeeuuuuuhhhh... sok atuh lah urang njieun di laptop cong.. lagu na nu mana?
Acong : ulah jhonny jeung kitchen nom.. geus rea...
RAP : Waduh urang teu nyaho lagu maneh nu laen.
Acong : maneh ka kantor urang atuh nyokot laguna , ngke ku urang bere lirikna..
RAP : Ohh nya nggeus atuh..

Inilah awalnya.. anda mengerti ? kalau tidak tanya orang bandung yang berkeliaran di jakarta.
( Penggunaan kata anjing , anjir , anjis adalah imbuhan wajib dalam tatanan bahasa pasundan )

Singkat cerita yang disingkat -singkat saya mencoba mencari mana lagu TDS yang bisa saya remake . Hmm.. Saya menyerah untuk membawakan lagu lain , saya tetap pilih ( i've got ) Jhonny In My Head.

Tuuut..Tuuut..

Acong : Hallo..
RAP : Cong, njis hese nu sejen mah.. urang jhonny wae nya ?
Acong : Ohh.. nya enggeus lah.. Maneh njieun make naon ?
RAP : Make laptop cong, mun jhonnny mah isuk geus jadi lah..
Acong : nya nggeus atuh..

Saya beri lagunya kepada dia... DIterima di kantornya dengan format aif.

Tidak ada kabar... Tiba - tiba saya lihat review di sebuah majalah ttg album teenage death star - long way to nowhere. Loh, ko saya tidak tahu ?

Tuut..Tuutt...

Acong : Hallo nom..
RAP : Cong, geus keluar njis ?
Acong : Oh heeuh njing poho urang.. HAHAHAH.. Maneh kontak FFWD wae nom.. Menta CD na..
RAP : Ohh sip - sip.. Iraha Launching na?
Acong : engke nom urang kabaran.. maneh dokumentasikeun nya?
RAP : Sok atuh, engke urang jeung si adit ka ditu.


Beberapa minggu kemudian saya terima kiriman pos dari FFWD untuk Raden Anom Prakoso..
Saya buka cd nya.. wauuu.. saya ada di track no.2..
Ya sudah .. cukup puas lah kita..
Beberapa bulan kemudian setelah launching resmi album mereka di Colours Sarinah dan di Bumi Sangkuriang Bandung muncul sebuah review dari majalah musik terkemuka Rolling Stone.

silahkan klik disini untuk melihat review.
SEPENGGAL REVIEW ROLLING STONE
" Ini semakin ditegaskan oleh CD bonus yang berisi cover version musik Teenage Death Star oleh band-band, di mana interpretasi yang variatif oleh C.M.M. dan Gracias Olsen menunjukkan bahwa skill tak terlalu penting jika kita mampu memberikan inspirasi. "

HAHAHAHA... ini adalah review paling otentik yang pernah saya baca. Terutama mengenai Gracias Olsen. Dia bisa membuka rahasia dapur kami mengenai skill , tapi saya sangat tersanjung untuk di katakan sebagai sebuah band yang inspiratif. Hasil pengerjaan selama 6 jam itu ternyata mampu mengusik kuping Rolling Stone. Oh iya , untuk dapat mendownload lagu
( i've got ) Jhonny In My Head versi Gracias Olsen harap ditunggu. Saya belum sempat meminta persetujuan dari Acong. Harap Maklum.

Sekian tulisan ini untuk selanjutnya dibaca tanpa ditanggapi.
Salam hangat selalu.
Anom " Kangen ".

Minggu, 29 November 2009

Manifesto Part VII : o for olsen

Pak Satpam : Hei dik mau kemana !?
RAP : Mau masuk pak.
Pak Satpam : Mana tiketnya ?
RAP : Loh saya guest list pak !
Pak Satpam : Dari band apa ?
RAP : gracias olsen pak ! saya vocalisnya !
Pak Satpam : Apa ? gasas ose
n ? Band apa itu ? Ko nda ada di inbox ?
RAP : ( minum air biar sedikit tenang ) hmm.. ya udah bapak coba liat guest listnya.Pasti ada nama saya pak.
Pak Satpam : Coba adik diam disini
sebentar , saya lihat dulu !
( dia cari - cari saya punya nama )
Pak Satpam : Mana ngga ada namanya , geses sensen ! BOHONG KAMU !
RAP : ada tuh pak , anom , gracias olsen.
Pak Satpam : Awas ya, nanti saya c
ek lagi !
( lalu ada bule masuk, ngoceh den
gan bahasa inggris kalau tidak salah . )
Pak Satpam : oh yes yes.. ser.. in i
n .. yes in ser.

V for Vendeta, A for Anom , O for Olsen, G for Gaskin .. weits.. semuanya bisa.

Alkisah, saya hendak menyaksikan sebuah pertunjukkan musik . Bukan D'masiv, vierra , pee wee gaskin , radja , kangen band , st 12 ,wali,kangen atau apapun yang sudah muncul di dahsyat , inbox , d rings. Adalah sebuah band, tak perlu saya sebut namanya ( nanti bandnya senang , jika search di google namanya akan muncul, tak ada untungnya buat saya ).

Lalu saya mendapatkan undangan dari band lain, untuk masuk melihat dan mengomentari secara subjektif para penampilnya . Tapi saya dijegal oleh satpam di depan , siapa saya katanya .
Saya waktu itu belum mendapat gelar si pembuat onar . Jadi saya santai saja menjawab seadanya . Setidaknya jika anda mengetik nama gracias olsen di google atau yahoo nama kami selalu ada di urutan 1, bolehlah saya berbangga dengan prestasi di internet itu . HAHA.

Tapi si satpam tidak tahu sama sekali , saya juga tidak tahu sama sekali dengan si satpam dia juga siapa . Siapa saya siapa dia ? kita berdua siapa ? Seperti layaknya orang indonesia lain , mereka suka sekali membuat yang mudah menjadi sulit , di introgasi saya . Hah, tidak pentinglah dia harus tahu siapa saya , tapi dia ingin sekali tahu siapa saya. Aduh, saya tidak seterkenal Anggodo.

Banyak berdebat tanpa tapi menyelesaikan masalah .

Masalah ini belum selesai saudara - saudara . Ada si bule tengil ini masuk .Dia masuk ke dalam ,bukan keluar. Ketemu Satpam , oceh - oceh sedikit , tampak sedikit emosi diaaa... Daaaannn.
Pak Satpam beri dia masuk . Hah! mudah sekali . Kenapa saya begitu sulit ?
Orang kita sering menjilat orang asing , dan mendiskriminasikan saudara pribuminya.


Hi, my name is George.
I'm cool.
Are you ?
Naon ANJIR?

Jadi saya buat lagu karena sedang ada bahan omelan. Judul nya O for Olsen ! hahhahha. Saya sedang menemukan kunci enak , enak bunyinya , mainnya tidak , sulit sekali . Sebenarnya rentetan kunci ini sudah saya buat sebelumnya , sudah siap jadi lagu , namun belum ada judulnya. Dan di dalam hati saya terpatri sebuah janji bahwa saya tidak akan pernah membuat lagu dengan judul Untitled. karena itu sangatlah tidak berpendirian.

Lalu dimanakah hubungan cerita saya di atas dengan konten dalam O for Olsen ? Tidak ada seperti nya , karena sampai hari ini saya belum menemukan korelasi judul dengan musiknya. Semoga teman - teman dapat menerjemahkannya dan dapat membantu saya kemudian.
Salam Satpam !.

Sabtu, 28 November 2009

Manifesto Part VI

Blackberry , tolong kembalikan teman - temanku seperti dulu.


Ou ou ou.. jenuh sekali dengan kehidupan ibu kota. Berusaha membangun popularitas Gracias Olsen yang tak kunjung mampu menyaingi Pee Wee Gaskin . Band ini latihan saja jarang , gaya berpakaian tidak warna warni, tidak memakai synth, kasihan sekali band ini . Ya sudah dengan sedikit rasa frustasi dan rasa cokelat saya pulang ke Kota Kembang, kota penuh kembang.

Saya buka HP I-Nokia made in India ini . Lalu diketiknya sebuah pesan singkat yang panjang .
Saya sapa sahabat - sahabat saya di bandung. Ajak mereka bertemu , ritual anomisme yang sudah jarang dilakukan , ngopi mahal sambil bergosip dan merendahkan sambil meninggikan satu sama lain .

Saya datang terlambat waktu itu, tampak teman - teman saya sudah sampai duluan. Sebut saja nama mereka bunga , melati , mawar , dan semuanya indah. Saya bergegas menuju kesana , tapi apa yang terjadi ? Anda pasti belum tahu, karena saya belum kasih anda tahu. Carilah tahu di pasar tradisional kata gerindra.

Mereka tampak tertunduk lesu dengan tangan seperti berdoa kepada Yang Maha Esa . Ya Tuhan ada apa dengan hari ini ? Apakah ada berita duka ? Saya sapa mereka lantas . Mereka lalu sapa saya balik . Oh ternyata tidak ada berita duka . Jadi ada berita apa ?

Wauuuuu... mereka bawa kalkulator ! Oh bukan ini semacam gadget terbaru dan termutakhir di abad ini . Blackberry namanya. Sekarang orang indonesia harus jadi BB generation. Harus tidak boleh tidak ! ini adalah sumpah pemuda terbaru.

Beberapa orang tidak sanggup membeli blakcberry , jangan khawatir ! ada Nexianberry ! harga terjangakau namun anda tidak akan keluar dari pergulatan eksistensi fashion. Barang ini bisa membuat anda sama dengan yang lain , diam , nunduk, senyum. Pin kamu berapa ? E4t5hit.

Teman saya dulu teman bicara yang menyenangkan, senantiasa mendahulukan saya atau orang lain di depannya untuk diajak bicara. Menatap mata kami dengan hangat , atau ketus jika mereka tersinggung . Tak ada media lain selain udara dan suara . Sederhana , petermanan itu sederhana . Saya sudah berlebihan, ah anda pasti bilang saya hanya iri tidak punya BB.

Iya, saya tidak butuh BB , tapi saya butuh teman - teman yang dulu.
Karena BB mendekatkan yang jauh , menjauhkan yang dekat. amin.



Jumat, 27 November 2009

Manifesto Part V : Anomisme ( interlude )

Nama saya anom , ism : aliran , dogma , mahzab.
Jadi anomisme apa ?
Siapa saya berani mengeluarkan sebuah mahzab ?

Begini , saya suka membaca aneka buku filsafat , tapi hingga sekarang anda membaca blog ini
sebenar - benarnya tidak ada sebuah teori yang saya kuasai betul . Tapi peduli setan lah, saya
krirtikus dan filosof amatir sama seperti anda.

Saya bisa berkata bahwa aliran pemikiran ini bisa dipisahkan dari aliran - aliran lain adalah karena saya tidak pernah menumpahkan isi dari satu teori filosof besar secara penuh pada diri saya sendiri . Bukan karena saya enggan, tapi kemampuan saya membaca sangat lemah , maksimal 30 lembar bisa membuat saya tertidur langsung tanpa ancang -ancang . Saya juga tidak membaca buku - buku masterpiece dari para filsuf jawara itu , selain sulit dicari, jika ada
pasti mahal sekali harganya . Sedangkan gaji saya belum dibayar juga sampai hari ini.

Pertama - tama saya beritahu arti dari nama saya.
ANOM = Muda , dalam bahasa jawa , sunda , bali .
Ini adalah sebuah aliran untuk memudakan yang muda.Jangan protes, saya yang punya alirannya. Pada dasarnya semua pemikiran ini adalah pemikiran yang saya ingin kemukakan. Sama seperti halnya Uncle Marx, jadilah Marxis , Plato - Platonis, machiavelli - machiavellini, dll. Itu mungkin hanya sebuah nama yang ditambahkan "ism" di belakangnya sehingga menjadi
tajuk sebuah pemikiran.

Baiklah , pertama - tama pemikiran dan teori anomisme merupakan sebuah teori dengan konstruksi yang sangat rapuh, dapat berubah , dan mudah dikalahkan. Teori ini dirangkumkan memang bukan untuk menjadikan saya bisa menyamai mereka. Sebuah quote yang paling saya pegang teguh adalah kata - kata dari Socrates " Satu hal yang saya tahu, Saya tidak tahu apa - apa ! ", karena orang yang paling bijak adalah yang merasa dirinya tidak mengetahui sesuatu hal di dunia , dan yang paling sedih adalah Jika anda berminat menelusuri teori ini ( kalau tidak juga anda sudah terlanjur baca , lanjutkan saja.) maka ini adalah beberapa " buku suci " dari Anomisme.

Dunia Sophie , Jostein Gaarder
buku ini sudah tidak dicetak lagi sepertinya. Tapi karena kita
orang Indonesia, tersedia cetakan bajakan.















What Would Machiavelli Do ?, Stanley Bing.
Sebuah buku terapan sang begawan pujaan saya yang paling interaktif dan berhasil menjelaskan kembali definisi dari Machiavelli.













The Prince , Nicollo Machiavelli.

Ingat , cari yang penulisnya Nicollo Machiavelli , bukan orang lain !













Pemikiran Karl Marx, Franz Magnis - Suseno
Jika tidak bisa beli Das Kapital, beli buku ini dulu. Romo Franz sudah menjelaskan Marx secara baik sekali.












Sejarah Tuhan , Karen Amstrong
Ini buku yang luar biasa , saya merasa sudah merasakan 3 agama tanpa harus pindah agama. Pesan saya tetap lah membuka diri anda seluas - luasnya.












Republic, Plato
Bisa cari di internet. Tidak perlu beli. Mahal sekali.














Drunken Monster , Pidi Baiq

Baca saja, dia merubah pola pikir saya menjadi deskonstruktif.
















Baiklah teman -teman , anomisme bukan dirumuskan untuk menggurui. Ini adalah buku - buku yang cocok dengan saya . Jika tidak cocok dengan anda maka buatlah menjadi cocok. Mahzab aneh ini akan membuat anda menjadi mirip saya, tapi buatlah gaya -gaya tersendiri. Sekian dulu, nanti saya lanjutkan lagi dengan tokoh - tokoh mana saja yang penting dalam perumusan Anomisme.

Kamis, 26 November 2009

Manifesto Part IV : Hukum itu buta, untuk sebagian orang.

Riuh sekali berita di televisi, apalagi jika saya melihat TVone, aneh sekali mereka. Mereka ingin menciptakan gaya tersendiri dalam jurnalisme Indonesia , para pembaca berita mereka punya hobi " ngedumel " setelah baca berita.Jika ada narasumber mereka bukan memancing , tapi menghakimi . Hah, biarlah namanya juga om Bakrie sedang cari uang buat anaknya nikahan.Hari itu berita ( ya seperti biasa ) tentang Bibit - Chandra vs Polri .Belum selesai juga ya? Bukti rekaman sudah ada. Yang nyuap sudah ngaku , apalagi ya? Oh kayanya uang besar nih, jadi ga bs sembarangan.Bosan saya.. Ganti ahhh...

Saya lalu baca di koran kompas tanggal 20 November 2009 adalah cover story mereka " Elegi Minah dan 3 buah kakao ". Ini baru namanya jurnalisme , hahaha.. saya sebenarnya tidak cukup paham dengan jurnalisme, tapi dari pandangan saya ya memang seperti ini seharusnya . Sekarang saya mau cerita sebentar mengenai Si Minah sebentar , anda ikuti saja jangan protes ya.

Jadi begini , Minah seorang nenek berumur 55 tahun yang buta huruf dan nenek dari 7 orang cucu . Ia memliki sebuah kebun kakao yang sudah ditanam 200 bibit di dalamnya . Lalu Minah merasa kurang ( manusia tidak pernah puas ), lalu ia pergi ke perkebunan PT Rumpun Sari Antan 4 yang juga merupakan perusahaan pemilik perkebunan kakao . Disana ia lihat banyak
sekali pohonnya . Tapi Minah tidak serakah, tidak terpikir olehnya untuk mengmabil semua buah kakao di kebun itu, mana kuat dia ? Jadi dia hanya mengambil 3 buah kakao saja yang selanjutnya akan digunakan sebagai bibit di kebun miliknya . Weiss tunggu dulu , tiba - tiba muncul pak Mandor, Sutarno! Wah gaswat.. Minah ketahuan.

Si Minah mengembalikan dia punya kakao and minta sorry tak sekali kepada pak mandor. Tuhan bisa mengampuni Minah, tapi manajemen tidak, polisi juga tidak, hakim dan jaksa juga tidak. Minah lalu dilaporkan ke polisi, lalu polisi lapor ke pengadilan, pengadilan lapor ke jaksa, jaksa lapor ke hakim, Minah lapor ke siapa? Karena Minah tidak tahu harus lapor ke siapa maka ia harus di sidang.

Minah lalu disidang tanpa pembela , tanpa pengacara.Mengapa ia tidak disediakan pengacara oleh LBH ? bukankah itu hak setiap warga negara untuk mendapatkan pelayanan hukum? Lagi pada sibuk mungkin, jadi minah tidak kebagian. Sibuk apa? Saya juga tidak tahu. Mahasiswa hukum adalah salah satu terbanyak kuotanya di Indonesia , mereka kemana ya setelah lulus ? Apakah seperti teman saya ? jualan sepatu dan jeans mungkin mereka.

Ia dipersilahkan pak hakim untuk membuat pledoi, begini isinya..
" Kalau dipenjara, inyong enggak mau Pak Hakim. Namung tiga buah kakao ".

Selama proses peradilan minah sudah menjadi tahanan rumah kurang lebih 1 bulan dan dia harus bolak balik menuju tempat sidang di Pengadilan Negeri Purwokerto. Dari rumah minah yang di pelosok gunung ia harus menempuh jarak 15km untuk samapi di jalan utama, lalu dilanjutkan 25 km menuju Pengadilan. Dalam sekali jalan satu arah Minah membutuhkan
dana sekitar 50 ribu untuk naik ojeg dan angkutan umum. Bahkan ia juga pernah diongkosi oleh Jaksa.

Bayangkan dengan kasus korupsi di Jawa tengah , bekas anggota DPRD dan Pemda Semarang telah menjadi terpidana kasus korupsi APBD Semarang sebesar 2,14 milyar. Lalu mereka mengjukan peninjauan kembali ke MA, dan coba tebak. Bebaslah mereka.
Minah mencuri , tapi tidak jadi diambil. Tapi tetap dihukum. Anggota DPRD mencuri, uangnya jadi diambil, Tapi tidak dihukum.

Teruntuk Bu Minah , di negara ini lebih baik korupsi daripada mencuri 3 buah kakao.
Hukum sudah rusak, sesuatu yang rusak tidak bisa benar lagi, jika diperbaiki sekalipun, dia akan rusak lagi.
HARUS DIGANTI!

Manifesto Part III : Flashback Documentary of Indonesian Independence Hegemoni.

Sudahkah anda mendownload lagu ini ? Cobalah jika koneksi sedang cepat, atau anda sedang tidak ada kerjaan klik link di sebelah kanan Blog ini. Jika belum juga dan anda tidak tertarik ya sudahlah tak apa. Saya ceritakan saja mengapa lagu ini ada. Ayah saya penggemar berat musik blues walaupun ia tidak bisa memainkan alat musik sama sekali,beliau adalah penikmat blues yang cukup serius . Dia juga seorang aktivis humanisme dan politisi handal. Dia membangun saya dan keluarga saya dari kritik dan juga kami dibentuk untuk menjadi manusia yang peka, mungkin baginya pujian tidak akan berguna kemudian bagi si orang. Nah! oleh karena itu muncul keinginan saya agar saya bisa sedikit mendapat pujian darinya . Bagaimana caranya ?
ini dia ..

Hari itu saya mencoba mencari kunci dasar blues yang paling sederhana ( seandainya anda meneliti kord lagu - lagu GO, maka anda akan tahu kualitas saya sebagai musisi HAHA), lalu saya teringat dengan salah satu lagu MUSE yang cukup legendaris " Feeling Good ".
Oke! Plagiasi murahan ini akan saya mulai, lalu apakah cukup hanya dengan membuat lagu blues murahan ? Oh, belum ternyata. Saya membutuhkan sesuatu yang membuat ayah saya merasa anaknya ternyata cukup concern dengan masalah politik dan negara.Saya teringat dengan pembicaraan dengan sahabat saya dari kecil, Saraswati Prabadevita, ada band luar negeri yang pada saat perform memakai pidato Bung Karno. Tebak dimana itu ? Di London . Wah, boleh juga tuh ! .Maka saya tambahkan pidato -pidato soekarno dan bung tomo . Daripada orang Indonesia mensia - siakan ipadto jenius mereka , ya saya mulai duluan deh.

Lalu bagaimana agar musik gracias tetap ada di lagu ini ? Saya tambahkan melodi delay penuh reverb ( kedua efek ini sangat penting bagi musik saya, mau tahu kenapa ? Karena saya pemain gitar yang buruk sebenar - benarnya, teknik ini sebenarnya bernama picking , tapi di tangan saya lebih seperti kocokan kroncong delay ) dan aroma - aroma post rock ala GO yang sudah cukup berkarakter kata teman -teman saya di belakang lagu. Lagu ini sebenarnya menjadi awal mula Lirik - lirik yang saya buat mulai memliki arti , biasanya lirik - lirik yang saya buat tidak ada artinya sama sekali . Jangankan anda , saya saja tidak mengerti apa yang saya buat. Lagu ini akhirnya mempunyai cerita , sebuah lagu tentang pembicaraan saya dan ayah saya tentang negara bobrok yang kita cintai dan acuhkan bersama ini.

Saat ini Indonesia adalah bangsa yang antik , sebuah bangsa yang apatis, nasionalis,chauvis, kritis , dan sipilis di saat bersamaan.


Ini adalah liriknya :

Lets turn around accusing time
publish the sin long live the crime
and i dont give a shit about shelter time
They said i shouldnt crossed the line
and we dont think you have the sign

the forgotten people
hidding in tunnle
lookin for battle
leaving underworld
bring nothing to somethin
dont believe anything
we're dead and dissappear

Hide and seek with a tragedy
nation of hipocracy
your eyes is blind mr. politician
this nation have been sold

they never thinking about us
election never give happiness for us
and i dont give a shit about shelter time
and burn all the memory so the white man loosing crime

AYO DOWNLOAD ! HAHAHAHA

Senin, 23 November 2009

Manfesto Part II : Penciptaan musik, antara budaya plagiasi dan pembentukan karakter

Suatu hari saya melihat acara yang sudah menjadi sajian tetap pencuci otak anak muda negara ini. D'massiv yang begitu dipuja menyanyikan lagu sedih dan nestapa , apalagi vokalis nya Ryan. Tak perlu bernyanyi sudah sedih mukanya , nestapa sekali.Waktu itu mereka baru pulang dari Jogja, disergap wartawan - wartawan yang tidak mengerti etika jurnalis itu.D'massiv tertuduhkan ( ter-tuduh-kan : tidak sengaja jadi dituduh ) oleh plagiasi beberapa band luar negeri. Mereka menjawab dengan bijak namun tetap dengan wajah sedih dan nestapa. Ah, sudah pastilah merka bilang mereka bukan plagiat .Lalu Viera juga ketahuan melakukan pencurian nada secara besar, bahkan di 3 buah hit single mereka .Sebenarnya para wartawan tak perlu sulit untuk membuat mereka mengaku , TIDAK ADA YANG ORISINIL DI DUNIA INI.

Kalau mereka yang tertuduhkan itu mengaku karya mereka orisinil , maka mereka adalah anak - anak dewa Muse , mereka adalah makhluk - makhluk dari dunia ide ala platonis . Seorang musisi yang legendaris itu sebenarnya mereka tidak menciptakan sebuah lagu yang abadi dengan cara perenungan dan menunggu penurunan dari dewa Muse . Namun mereka telah berhasil menyembunyikan sedalam - dalam di dalam lembah hitam apa yang mereka plagiasi. Atau kemungkinan lain adalah mereka memplagiasi tidak hanya satu , melainkan banyak karya lain untuk selanjutnya digabungkan dan dilebur . Menurut aristoteles kita selalu melakukan mimesis terhadam alam, yang berarti kita memang akan selalu melakukan peniruan terhadap
apapun. Dan menurut Om Plato , seniman mendapatkan inspirasi melalui penurunan bentuk dari duni ide yang sempurna, maka dalam contoh kasus misalnya imagine ( John Lennon ) , seluruh umat manusia dari yang menyembah berhala hingga menyembah kacang tanah dan kucing atret setuju bahwa Lagu itu adalah orisinal dari mulai uncle John Nyetem gitar sampai dia telanjang bersama Ono dan akhirnya ditembak mati. Namun berarti lagu itu adalah sebuah plagiasi dari sebuah lagu berjudul Imagine yang ada di dunia ide sana ( ini jika kita melihat dari perspektif Om plato ).

Hei, buat apa saya membahas ini ? Ini untuk menjelaskan betapa tidak orisinalnya sebenarnya lagu - lagu dari Gracias Olsen. Mungkin para wartawan belum membahas band ini. Mungkin mereka juga tidak akan. Setidaknya saya lebih aman untuk melakukan plagiasi - plasgiasi berikutnya .HAHA.Ada sebuah band teman diluar sana , mereka bilang lagu saya mirip Muse, Mew , Sigur Ros, Radiohead , Zeke and The Popo ,Efek Rumah Kaca,Explosion In The Sky, dll. Iya saya meniru mereka pastinya , orok aborigin juga tahu. Saya suka sekali dengan mereka, mungkin jika musik itu agama mereka itu nabinya .Jadi saya pengikutnya, ya demi pencapaian kesucian dan kembali ke Ilahian dalam musik tentulah saya harus meniru apa yang mereka tiru. Sebenarnya mudah untuk menjadi band yang memplagiasi band orang lain, namun tetap dapat bertahan dan terjauhi dari protes -protes band teman - teman anda yang sebenarnya jauh
lebih plagiat dari anda itu.

Saya membaca masalah plagiasi di Rolling Stone , ada bbrp pembicara waktu itu, namun tentu saja saya tidak akan mendengarkan Jimmy , Saya hanya akan mendengarkan Otong, jika saya rumuskan begini sekiranya omongannya .Kita ini berada di sebuah negara berkembang, akan sangat tidak mungkin untuk tidak mencari idola dan panduan dalammusik . Plagiasi tidak akan menjadi masalah di masyarakat , asal si Musisi tetap percaya diri . HAHAHA.

Saya mempersilahkan anda - anda untuk mendownload lagu - lagu gracias secara gratis di sisi kanan blog ini. Ada tulisan "Silahkan diunduh, gratisan " . Coba anda bedah lagu itu dan katakan kepada saya mirip lagu apa. Jika boleh saya ceritakan proses penciptaan lagu - lagu saya tergantung dari band apa yang sedang saya gemari , mungkin suatu hari lagunya mirip Radiohead, di hari lain mirip Andre Hehanusa. Tapi tulisan ini bukan mengajak anda menjadi plagiator - plagiator baru, coba ikuti cara saya ( karena anda yang membaca tulisan ini mungkin punya band yang plagiat juga ). Buatlah sebuah lagu yang menggabungkan minimal 3 lagu atau lebih dan membagi - bagi bagiannya , sehingga aturan tentang plagiasi akan lolos dari karya anda ( 8 bar ).Tak perlu ragu terkadang beberapa nada sudah menjadi public domain.

Tidak ada yang orisinil di dunia ini.
Yang sudah ketahuan ngaku saja, toh band anda akan tetap dapet order, dan hidup anda akan lebih tenang.
Band yang berusaha selalu orisinil justru tidak akan terdengar, karena mereka menghindari proses mimesis.

manifesto part 1


gracias olsen, apakah itu ?
sebuah penggabungan dari dua buah kata yang berbeda asal geografisnya. Gracias , artinya terima kasih , ini bahasa spanyol. Olsen , siapa dia ? Coba tanya saya. Saya juga tidak tahu. Dari namanya sih sepertinya dia orang dari daratan skandinavia . Tapi sampai hari ini juga saya belum tau dia siapa . Ada orang diluar sana mengontak saya via myspace, namanya Olsen, tapi saya yakin bukan dia. Kami tidak saling mengenal .Jadi buat apa berterima kasih kepada orang yang tidak memberikan apa - apa ? Lagi kita tidak kenal.
Jadi begini, dulu sekali , ada sebuah band bernama space opera , saya vocalistnya waktu itu , namun bubar dengan banyak alasan. Lalu saya meneruskan usaha untuk terkenal dengan bersolo karir menggunakan mainan saya sampai saat ini, garage band. Dulu saya menamakan proyek sendiri tak berteman ini dengan nama monorail ( sekali lagi jangan bertanya kepada saya mengapa saya memilih nama - nama ini ). Wah, ternyata nama ini membawa jalan berbeda , propaganda myspace yg dilakukan cukup berhasil , nama monorail cukup dikenal hingga akhirnya seorang teman menawari saya bermain di sebuah acara di bandung . Saya antusias, tapi ingat ! saya tidak punya personil, band ini fiktif secara de facto . Tapi peduli setan, saya bilang iya kepada teman saya di bandung . Hari itu, saya lihat di televisi Fauzi Bowo mulai buka barang dagangan lagi , Monorail katanya , sebuah proyek yang mirip dengan kondisi saya, ada blue print , tapi tidak ada barangnya . Wah, jika saya ketik reg(spasi)jeneng ke 9090 maka tidak akan baik jika saya tetap menggunakan monorail . Belum lagi jika saya ditagih royalti oleh pemda karena memakai nama monorail .
Saya tercerahkan untuk mengganti nama band fiktif ini . Waktu itu ada bbrp nominasi . Saya diam sambil makan mie ayam karena lapar , maka keluarlah beberapa nama . Saya ingin mengidentikan nama band saya dengan sebuah band yang baru 2 tahun terakhir saya teliti . Sigur Ros. Hmm.. Ada lagu yang judulnya Olsen - olsen . Ya itu sudah cukup sekiranya . Namun tidak cukup jika hanya olsen , lagi pula ada orang itu di myspace sudah mengkalim nama olsen . Jadi saya butuh satu kata lagi . Saya bayar mie ayam, sudah habis mie ayamnya, rasanya biasa saja , si ibu penjual bilang , suwun mas anom . Saya jawab yo!. Oh ya sudah itu saja , Gracias Olsen . Saya berterimakasih kepada band itu karena berkat mereka saya jadi punya arah bermusik untuk di plagiasi secara rapih dan sistematik .
Maka resmilah nama itu dipakai hingga sekarang, nama itu doa, tapi apalah arti sebuah nama , jadi apalah arti sebuah doa.